"Jika kalian bersyukur, Aku tambah nikmatKu pada kalian"

Bismillahirrahmanirrahim. 
Assalamualaikum. 


(TAUJIH RUHIYAH karangan Abdul Hamid Al Bilali)


Syaitan membuka hakikat penting


Ketika diperintahkan Allah Taala sujud kepada Nabi Adam a.s, syaitan menolak untuk melaksanakan perintah ini. Akibatnya, ia diusir, dimasukkan kedalam golongan makhluk terkutuk dan diancam masuk neraka. Syaitan juga BERJANJI akan menyesatkan anak keturunan Adam yang menurutnya menjadi punca pengusirannya dari syurga. Syaitan menjawab, "Aku pasti menghalang-halangi mereka dari jalanMu yang lurus. Kemudian pasti aku mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakkan mereka BERSYUKUR"  (Surah Al-A'raf 7:16-17)


Disini syaitan membuka hakikat penting yang TIDAK DIKETAHUI banyak orang, iaitu majoriti besar manusia TIDAK BERSYUKUR kepada Allah Taala dan orang yang SELAMAT antara mereka ialah orang yang bersyukur.

Syukur tidak terealisasi dengan sempurna, kecuali dengan
mengamalkan perintahNya dan menjauhi laranganNya. 

Rasulullah s.a.w menerjemahkan syukur ke dalam tindakan nyata


Aisyah r.a merasa hairan dengan qiyamulail Rasulullah s.a.w. Baginda melakukannya hingga kedua kaki baginda bengkak. Dengan nada takjub dan penuh tanda tanya, Aisyah berkata, "Engkau masih berbuat seperti ini, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu pada masa  mendatang." Rasulullah s.a.w bersabda, "Apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang bersyukur?" (Diriwayatkan al Bukhari dan Muslim).


Rasulullah s.a.w tidak memahami syukur sebatas pujian dengan lidah. Menurut baginda, syukur ialah upaya SELURUH organ tubuh untuk mengerjakan apa SAHAJA yang DIREDHAI pemberi nikmat (Allah).


Seluruh makna syukur ini dirangkumkan Ibnu Al Qayiim rahimahullah dengan perkataannya, "Syukur ialah terlihatnya tanda-tanda nikmat Allah pada lidah hambaNya dalam bentuk pujian, dihatinya dalam bentuk cinta kepadaNya, dan pada organ tubuh dalam bentuk taat dan tunduk."


Seseorang perlu ingat saat dirinya berada dalam jahiliyah, lalu bagaimana Allah Taala menyelamatkan dirinya kegelapan pekat itu kepada cahaya terang.Contohnya, setelah menjadi kaya, orang Muslim harus ingat bagaimana kondisi dirinya saat miskin. Ia mesti ingat hari-hari saat ia berada dalam ujian dan ruang geraknya dibatasi sebelum pindah ketempat lain atau sebelum situasi berubah. Ia ingat bagaimana badai ujian berlalu, lantas Allah Taala menyelamatkan dari badai itu.

syukur umum : bersyukur atas nikmat pakaian,makanan,harta,kesihatan,kenderaan (dunia).
syukur khusus : mensyukuri nikmat iman,tauhid,hidayah,bimbingan hingga mampu beribadah. (urusan akhirat)

Tragisnya, sebahagian besar manusia hanya mengerjakan syukur umum, kerana bagi mereka, manfaatnya boleh dirasakan secara langsung. Memang, seperti itulah watak manusia.

Syarat-syarat syukur.

Ibnu Al Qayyim berkata, "Syukur seseorang terasa lengkap jika ia memenuhi tiga syarat dan ia dikatakan orang yang bersyukur jika melengkapi ketiga syarat itu. Ketiga-tiga syarat adalah seperti berikut:

i) Ia mengakui nikmat Allah pada dirinya.

ii) Ia menyanjungi Allah atas nikmat itu.

iii) Ia menggunakan nikmat itu untuk mendapatkan keredhaaNya"

Qarun memperakui nikmat pada dirinya itu ia peroleh kerana keilmuannya. Kerana itu, Allah Taala menenggelamkannya berserta istananya ke dalam bumi. Jika seseorang mengakui nikmat pada dirinya berasal dari Allah, automatik ia menyanjungNya atas nikmat-nikmat itu. Jika seseorang meyakini Allah Taala pemberi nikmat, maka ia takkan tegar menggunakan nikmatNya untuk bermaksiat kepadaNya. 

betapa aku merindui sujud kepadaMu Tuhan,

Allah Taala berfirman, " Sesungguhnya jika kamu bersyukur, nescaya akan Aku tambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka pasti azabKu sangat berat." (Surah Ibrahim 14:7). 

InsyaAllah, ya Allah. Pilihlah kami menjadi hambaMu yang paling bersyukur. Pilihlah hati kami ya Allah dan jadikan kami orang bekerja keras untuk menujuMu. (Akak sayang adik COOL).